+62 31 753 6282 [email protected]

Catat! Dampak BMAD Baja HRC terhadap Harga Besi Beton 2025

Quick Summary

BMAD baja HRC yang diperpanjang hingga 2030 ikut mendorong dinamika harga besi beton 2025. Pahami dampaknya ke proyek dan strategi belanja yang efisien.

Mengapa BMAD HRC jadi kunci di 2025?

Wiramas.com – Kebijakan Bea Masuk Anti-Dumping (BMAD) untuk produk Hot Rolled Coil (HRC) impor resmi diperpanjang oleh pemerintah melalui PMK 103/2024, berlaku 15 Januari 2025 hingga 14 Januari 2030. Cakupan negara meliputi Tiongkok, India, Rusia, Kazakhstan, Belarusia, Taiwan, dan Thailand. Kebijakan ini merupakan kelanjutan hasil sunset review dan bertujuan menyehatkan persaingan serta melindungi industri dalam negeri dari praktik dumping. Dengan horizon lima tahun, pelaku usaha mendapat sinyal kebijakan yang relatif jelas untuk perencanaan biaya bahan baku. 

Di level praktik, BMAD bukan sekadar angka tarif. Bagi pabrikan hilir, terutama yang menggunakan HRC sebagai input, perubahan biaya masuk langsung memengaruhi struktur harga. Di sisi lain, pasar baja itu terhubung, ketika satu segmen (flat products/HRC) “mengencang”, sentimen dan biaya di segmen lain (long products seperti besi beton) ikut terdorong melalui mekanisme substitusi kapasitas, biaya energi, ongkos keuangan, hingga kurs. Dengan persepsi risiko yang naik, pedagang cenderung mengatur ulang stok dan term pembayaran, yang pada akhirnya dirasakan di proyek. 

Coil HRC, billet, dan bundel besi beton dengan panah alur yang menggambarkan efek rambatan di rantai pasok.

Dari HRC ke billet hingga besi beton, perubahan biaya dan sentimen di hulu kerap beresonansi ke hilir melalui energi, logistik, dan kurs.

HRC, billet, dan “efek rambatan” ke besi beton

Secara teknis, besi beton (rebar) umumnya berbahan billet (long products), bukan HRC (flat products). Namun, rantai nilai baja berbagi sumber biaya: bijih besi/scrap, energi, logistik, dan pembiayaan. Saat kebijakan memperketat salah satu simpul, dalam hal ini impor HRC, pasar melihat kenaikan ketidakpastian biaya dan ketersediaan secara umum. Efeknya, pemasok long products mengelola stok lebih hati-hati, kontrak lebih pendek, dan markup risiko bisa meningkat, apalagi ketika kurs USD/ongkos pengangkutan berfluktuasi.

Di 2025, indikator global menunjukkan volatilitas harga komoditas terkait baja (bijih besi dan kontrak referensi baja), yang memperkuat alasan kehati-hatian pedagang dan kontraktor. Volatilitas ini tidak serta-merta berarti “selalu naik”, tetapi membuat timing pembelian dan manajemen kas menjadi krusial. 

Baca juga artikel menarik lainnya: Mengapa Harus Pilih Besi SNI? Ini 3 Alasan Utama untuk Bangunan Lebih Kuat dan Tahan Lama

Sejauh apa harga besi beton bergerak tahun ini?

Di tingkat ritel, publikasi media arus utama dan portal properti menunjukkan kisaran harga besi beton 2025 bervariasi menurut merek, standar, dan wilayah. Misalnya, pantauan Detik Properti (30 Juni 2025) menampilkan contoh harga ulir D10–D16 dengan perbedaan signifikan antar label (termasuk SNI penuh dan merek tertentu). Data tersebut menegaskan bahwa pembeli harus memeriksa spesifikasi SNI dan asal produk saat membandingkan harga. Di awal 2025, daftar harga referensi dari Lamudi juga memberi gambaran rentang untuk beberapa diameter populer. Catatan penting: harga sangat dinamis dan bisa berbeda di toko/lokasi Anda.

Sisi lain dari dinamika ini, indeks harga grosir menunjukkan fluktuasi: pada Mei 2025 komponen “baja tulangan (besi beton)” sempat turun 0,80% m-to-m, menggambarkan bahwa pasar bukan satu arah. Bagi pengambil keputusan, sinyal seperti ini penting untuk menentukan kapan mengunci harga dan kapan menunggu. 

Dampaknya ke proyek: rumah, ruko, hingga gedung

Kenaikan biaya pada segmen baja biasanya paling terasa pada diameter menengah-besar (D16 ke atas) karena bobot per batang lebih tinggi sehingga setiap penyesuaian rupiah per kilogram berdampak lebih besar terhadap nilai pembelian. Untuk proyek rumah tinggal, porsi besi beton terhadap total biaya struktur bisa mendorong revisi spesifikasi (misalnya mengoptimalkan kombinasi wiremesh dan rebar sesuai perhitungan structural engineer). Di ruko dan gedung, penjadwalan pengiriman dan penguncian harga (PO) menjadi penentu agar arus kas tidak tertekan.

Di tengah kebijakan BMAD HRC dan volatilitas harga global, perencanaan material yang disiplin membantu menjaga margin. Kontraktor yang terbiasa melakukan materials take-off presisi, menyusun buffer untuk risiko harga, dan memilih pemasok bersertifikat cenderung lebih siap menghadapi pergeseran harga bulanan.

Baca juga artikel menarik lainnya: Wajib Tahu! Ini 5 Material Besi Konstruksi untuk Renovasi Rumah

Strategi belanja yang rasional di 2025

Sebelum masuk ke daftar praktis, ada tiga pertanyaan kunci: kapan membeli, berapa yang dikunci, dan dari siapa membeli. Tiga hal ini menentukan seberapa besar Anda terpapar fluktuasi harga. Ingat, data 2025 menunjukkan pasar bisa bergerak naik-turun dalam rentang pendek; karena itu pendekatan bertahap namun terencana sering lebih aman.

Langkah-langkah yang bisa diterapkan:

  1. Belanja bertahap sesuai progres
    Hindari menimbun berlebih ketika volatilitas tinggi. Susun drop schedule per pekan/bulan, sesuaikan dengan progres pengecoran dan lead time pabrik/transportasi.
  2. Kunci harga via PO
    Untuk volume besar, nego skema price lock jangka pendek. Dokumenkan spesifikasi (diameter, toleransi berat, SNI), kuantitas, jadwal kirim, dan penalti keterlambatan.
  3. Pilih pemasok bersertifikat SNI & tepercaya
    Spesifikasi SNI menjamin konsistensi dan keselamatan. Merek/produksi yang jelas memudahkan traceability dan komplain jika ada deviasi mutu. Rujukan daftar harga pihak ketiga berguna sebagai pembanding, namun verifikasi ulang di pemasok tujuan. 
  4. Optimalkan desain bersama engineer
    Pertimbangkan opsi value engineering: pengaturan ulang jarak tulangan, kombinasi wiremesh & rebar, atau perubahan detail yang tetap memenuhi SNI tetapi hemat tonase.
  5. Perhatikan faktor kurs & logistik
    Kenaikan USD dan biaya pengiriman bisa menetes ke harga ritel. Sisipkan contingency di RAB untuk merespons perubahan mendadak. 

Membaca sinyal pasar dengan sumber data yang tepat

Sumber resmi dan asosiasi industri membantu membaca arah pasar. Kemenkeu/JDIH menyediakan PMK yang menjadi dasar hukum (misal PMK 103/2024 untuk HRC), sementara KADI mempublikasikan pemberitahuan dan evaluasi kebijakan. Di tingkat industri, asosiasi dan trade media sering merangkum dampak kebijakan dan data impor. Menggabungkan sumber hukum, statistik, dan berita lapangan membuat keputusan pembelian lebih evidence-based

Studi kasus mini: mengelola pembelian D16–D19

Sebelum membeli D16–D19, mintalah mill test certificate dan pastikan panjang efektif 12 m serta toleransi berat sesuai SNI. Bandingkan setidaknya tiga penawaran: merek nasional, regional, dan distributor lokal. Jika proyek berlangsung >3 bulan, pecah pembelian ke dalam 2–3 gelombang sambil memantau indeks harga grosir dan kabar rantai pasok. Langkah ini bukan untuk “mengalahkan pasar”, tetapi untuk menyebar risiko saat volatilitas tinggi.

Checklist ringkas untuk kontraktor & owner

Paragraf ini merangkum apa yang harus Anda pastikan sebelum meneken PO. Jangan lewati, karena setiap poin berkaitan dengan mutu, biaya, dan keselamatan.

  • Spesifikasi jelas: diameter, grade, standar SNI tertulis di quotation/PO.
  • Dokumen mutu: MTC tersedia dan sesuai lot pengiriman.
  • Jadwal kirim: realistis dengan float 3–5 hari untuk cuaca/transport.
  • Skema pembayaran: dukung arus kas proyek, pertimbangkan price lock.
  • Pemasok: punya reputasi layanan purna jual dan ketertelusuran produk.
  • Evaluasi harga: bandingkan dengan referensi pasar terbaru, bukan daftar lama. 
Gudang baja dengan besi beton dan coil HRC, supervisor memegang catatan “BMAD HRC 2025–2030”.

Kebijakan BMAD HRC memengaruhi rantai pasok baja nasional—dampaknya ikut terasa pada harga besi beton di proyek 2025.

Apa arti kebijakan BMAD HRC untuk pasar konstruksi lokal?

Secara makro, perpanjangan BMAD memberi kepastian kebijakan bagi produsen domestik untuk merencanakan investasi dan utilisasi. Bagi pelaku hilir, kebijakan ini bisa berarti biaya pengadaan yang lebih “ketat” di periode awal penyesuaian, sebelum pasar menemukan keseimbangan baru. Di sisi harga akhir, data 2025 memperlihatkan fluktuasi, bahkan sempat turun m-to-m di Mei, namun pembeli ritel tetap harus menyiapkan buffer karena kisaran harga antar merek/region berbeda jauh.

Baca juga artikel menarik lainnya: Tutorial Kanopi 3×5 m, Cara Menghitung Kebutuhan Besi Hollow yang Rapi & Efisien

WiraMas Indobangun: stok stabil, harga kompetitif, pengiriman rapi

Untuk Anda yang butuh besi beton SNI dengan suplai terukur dan after-sales yang sigap, PT. Wira Mas Indobangun siap membantu: dari D10 hingga D25, polos maupun ulir, dengan dukungan dokumen mutu lengkap, pengiriman terjadwal, dan opsi price lock sesuai kesepakatan. Tim kami terbiasa mendampingi kontraktor menyusun drop schedule, memilih merek yang tepat, dan memastikan spesifikasi sesuai gambar kerja. Info produk & ketersediaan stok: (031) 753 6282 atau (031) 9942 4232, email [email protected]. Pelajari profil dan layanan kami di https://wiramas.com.

 

Referensi

  • JDIH Kementerian Keuangan – PMK 103/2024: Pengenaan BMAD terhadap impor produk canai lantaian (HRC) dari 7 negaraKementerian Keuangan Republik Indonesia
  • KADI (Kemendag) – Pengumuman PMK 103/2024 (HRC)KADi Kemendag
  • SEAISI – Indonesia continues HRC anti-dumping duties; ringkasan data impor & hasil sunset reviewSEAISI
  • GMK Center – Indonesia extends anti-dumping duties on HRC coils (mulai 15 Jan 2025) ГМК
  • Detik Properti – Kisaran harga besi beton ulir terbaru 2025 (30 Juni 2025) — detikcom
  • Lamudi – Daftar harga besi beton 2025 (2 Januari 2025) — Lamudi
  • CNBC Indonesia – Barang grosir deflasi 0,45%; baja tulangan turun 0,80% m-to-m (Mei 2025)CNBC Indonesia
  • TradingEconomics – Harga bijih besi & kontrak referensi baja 2025 (indikator volatilitas global)

 

FAQ (Frequently Asked Questions)

Tinggalkan Komentar