Wiramas.com – Kalau kamu sedang mengerjakan proyek bangunan, pasti sudah tidak asing lagi dengan yang namanya wiremesh. Material ini biasanya jadi andalan untuk memperkuat lantai beton agar lebih kokoh dan tahan lama. Tapi di lapangan, masih banyak kontraktor atau bahkan pemilik proyek yang bingung memilih antara wiremesh M6 atau M8. Padahal, keduanya punya fungsi sama, tapi detail perbedaan inilah yang bisa memengaruhi hasil konstruksi maupun biaya proyekmu.
Dalam artikel ini, Wira Mas akan membahas tuntas apa itu wiremesh, perbedaan wiremesh M6 dan M8 mulai dari ukuran, kekuatan, bobot, fleksibilitas, hingga biaya dan penggunaannya. Selain itu, akan dibahas juga ciri-ciri wiremesh berkualitas yang wajib kamu tahu serta tips memilih produk yang tepat untuk kebutuhan konstruksi lantai.

Struktur wiremesh: kawat baja dilas silang, membentuk jaring seragam untuk distribusi beban pada pelat lantai.
Apa Itu Wiremesh
Wiremesh adalah rangkaian batang besi yang dibentuk seperti jaring atau anyaman dengan ukuran tertentu. Material ini biasanya jadi andalan untuk memperkuat beton agar tidak mudah retak dan mampu menahan beban berat. Jadi, bisa dibilang wiremesh adalah tulang punggung dari lantai beton, jalan, atau struktur bangunan lain yang butuh ketahanan ekstra.
Wiremesh sendiri hadir dalam berbagai jenis yang bisa dibedakan dari bentuk maupun material pelapisannya. Ada yang polos, ada juga yang dilapisi galvanis untuk mencegah karat, serta ada variasi bentuk anyaman sesuai kebutuhan proyek. Perbedaan jenis ini memberikan fleksibilitas bagi kontraktor untuk memilih wiremesh yang paling sesuai dengan kondisi lapangan dan tingkat kekuatan yang dibutuhkan.
Wiremesh diproduksi dengan standar khusus agar presisi dalam ukuran dan jarak antar batang. Itu sebabnya, penggunaannya lebih praktis dibandingkan merangkai besi beton secara manual. Tinggal potong sesuai kebutuhan, lalu pasang di area yang sudah disiapkan.
Perbedaan Wiremesh M6 dan M8
Pemilihan ukuran wiremesh bukan hanya soal ketebalan kawat, tetapi juga berkaitan dengan kekuatan, fleksibilitas, serta biaya yang harus dikeluarkan. Dua ukuran yang paling sering digunakan adalah wiremesh M6 dan M8. Keduanya sama-sama memiliki fungsi utama sebagai tulangan beton, tetapi ada perbedaan signifikan yang membuat masing-masing lebih cocok untuk kebutuhan tertentu. Berikut penjelasan lengkapnya:
1. Ukuran dan Dimensi
Wiremesh M6 memiliki diameter kawat nominal 6 mm dengan ukuran jaring standar 150 mm × 150 mm. Berat estimasi per lembar (2,1 m × 5,4 m) sekitar 34,76 kg, sedangkan dalam bentuk rol (2,1 m × 54 m) mencapai 347,6 kg. Luas penampang kawat per meter lebar dengan spasi 150 mm sekitar 188,49 mm²/m. Ukurannya yang lebih kecil membuatnya relatif lebih ringan dan praktis.
Sementara itu, wiremesh M8 memiliki diameter kawat nominal 8 mm dengan ukuran jaring yang sama yaitu 150 mm × 150 mm. Berat estimasi per lembar (2,1 m × 5,4 m) sekitar 61,79 kg, dengan luas penampang kawat per meter lebar sekitar 335,10 mm²/m. Berbeda dengan M6, M8 biasanya hanya tersedia dalam bentuk lembaran, bukan rol, sehingga penggunaannya lebih fokus untuk proyek dengan kebutuhan spesifik.
2. Kekuatan
Karena ukuran kawat lebih besar, wiremesh M8 jelas memiliki kekuatan tarik yang jauh lebih tinggi dibanding M6. Hal ini membuat M8 lebih cocok untuk proyek-proyek besar seperti bangunan bertingkat, gudang, pabrik, maupun lantai industri yang harus menahan beban berat secara terus-menerus.
Wiremesh M6, dengan diameter lebih kecil, tetap mampu memberikan kekuatan memadai untuk proyek ringan hingga menengah. Penggunaannya umum pada lantai rumah tinggal, jalan lingkungan, atau bangunan non-struktural. Artinya, M6 cukup diandalkan untuk kebutuhan standar, tetapi tidak disarankan untuk proyek yang membutuhkan daya dukung ekstrem.
Baca juga artikel menarik berikut: 3 Kesalahan Memilih Besi Bangunan yang Harus Dihindari
3. Berat atau Bobot
Perbedaan bobot sangat terasa. Satu lembar wiremesh M6 berbobot sekitar 34,76 kg, sedangkan M8 bisa mencapai 61,79 kg. Perbedaan ini berarti wiremesh M8 lebih menantang dalam proses transportasi maupun pemasangan. Dalam proyek skala besar, sering kali dibutuhkan alat bantu seperti forklift atau lebih banyak tenaga kerja.
Wiremesh M6 lebih praktis karena ringan, sehingga mudah dipindahkan bahkan pada area proyek dengan akses terbatas. Faktor bobot ini juga berhubungan langsung dengan biaya logistik, di mana penggunaan M8 biasanya memerlukan anggaran lebih besar untuk pengangkutan dan instalasi.
4. Fleksibilitas
M6 unggul dari segi fleksibilitas karena lebih mudah dipotong, dibentuk, dan disesuaikan dengan kondisi lapangan. Jika area kerja memiliki bentuk yang tidak beraturan, M6 bisa lebih cepat disesuaikan tanpa banyak usaha tambahan.
Sebaliknya, M8 bersifat lebih kaku karena ketebalannya. Kekakuan ini memberi keuntungan berupa stabilitas yang lebih baik pada struktur, tetapi menjadi tantangan ketika perlu dilakukan penyesuaian mendadak. Oleh karena itu, M8 lebih cocok dipasang pada area luas dan rata.
5. Biaya
Secara harga, M6 jauh lebih ekonomis dibanding M8. Namun, biaya bukan satu-satunya faktor penentu. Untuk proyek yang membutuhkan daya dukung besar, penggunaan M8 lebih tepat karena ketahanannya dapat mengurangi risiko kerusakan di masa depan. Dengan kata lain, meski investasi awal lebih tinggi, M8 bisa lebih menguntungkan secara jangka panjang.
Sebaliknya, jika kebutuhan konstruksi hanya untuk beban ringan hingga sedang, M6 sudah cukup efektif tanpa harus menambah beban biaya material. Jadi, pemilihan harus benar-benar disesuaikan dengan kebutuhan proyek.
6. Penggunaan atau Kegunaan
Wiremesh M6 banyak digunakan untuk proyek ringan seperti lantai rumah, jalan kecil, dinding penahan, atau area konstruksi yang tidak menanggung beban berlebihan. Material ini dipilih karena ringan, praktis, dan biaya lebih terjangkau.
Wiremesh M8 lebih sering ditemukan pada proyek berskala besar seperti pembangunan pabrik, gudang, jalan raya, hingga bangunan bertingkat tinggi. Fungsinya adalah memberikan daya dukung lebih kuat sehingga struktur tetap kokoh dalam jangka panjang. Dengan demikian, pemilihan M6 atau M8 harus mempertimbangkan skala dan fungsi bangunan yang sedang dikerjakan
Ciri Wiremesh Berkualitas
Kalau kamu ingin hasil konstruksi yang kuat dan tahan lama, memilih wiremesh berkualitas adalah hal wajib. Wiremesh yang bagus akan terlihat dari beberapa ciri utama berikut ini:
- Permukaan Bersih dan Tidak Berkarat
Wiremesh yang berkarat akan lebih cepat rapuh dan mengurangi kekuatan struktur. Pastikan memilih wiremesh dengan permukaan halus, tidak ada karat, dan bebas dari cacat seperti bengkok atau sambungan las yang putus. - Ukuran Presisi
Ukuran kawat dan spasi antar jaring harus sesuai dengan standar yang ditetapkan. Presisi ukuran ini penting agar perhitungan kekuatan struktur tetap sesuai dengan desain yang direncanakan. - Memenuhi Standar SNI
Inilah poin paling penting. Wiremesh berkualitas harus mengikuti SNI 07-0663-1995. Perbedaannya cukup signifikan jika dibandingkan dengan produk non-SNI:- Diameter Full: Wiremesh SNI memiliki diameter aktual yang sangat mendekati nominal, misalnya M8 = 8 mm. Sedangkan produk non-SNI sering lebih kecil, hanya sekitar 7.2–7.5 mm. Perbedaan kecil ini bisa memangkas luas penampang baja cukup besar, sehingga kekuatannya berkurang.
- Baja Mutu U-50: Wiremesh SNI memakai baja dengan tegangan leleh ±490 MPa, kuat tarik ±540 MPa, serta kekuatan las di titik sambungan yang terjamin. Sambungan las ini penting karena kekuatan wiremesh bukan hanya pada kawat, tapi juga pada ikatan antar kawatnya.
- Lebih Aman dan Tahan Lama: Dengan standar mutu yang jelas, wiremesh ber-SNI memberikan jaminan keamanan serta daya tahan struktur jangka panjang.
Memilih wiremesh non-SNI hanya karena harga murah bisa jadi keputusan yang bisa membuat kamu rugi. Daripada memilihi wiremesh yang non-SNI, lebih baik berinvestasi pada produk ber-SNI untuk menghindari risiko keretakan, deformasi, bahkan kegagalan struktur di kemudian hari.
Baca juga artikel menarik berikut ini: Mengapa Harus Pilih Besi SNI? Ini 3 Alasan Utama untuk Bangunan Lebih Kuat dan Tahan Lama
Cara Memilih Wiremesh yang Tepat
Memilih wiremesh tidak bisa sembarangan, karena kualitas dan spesifikasinya akan sangat memengaruhi kekuatan serta umur bangunan. Berikut beberapa tips penting:
- Sesuaikan dengan Beban Konstruksi
Fungsi utama wiremesh adalah menahan gaya tarik pada beton. Karena itu, beban struktural menjadi faktor utama dalam menentukan diameter kawat dan jarak antar jaring.- Beban Mati (DL): berat elemen permanen seperti beton, balok, dinding, finishing lantai, hingga wiremesh itu sendiri.
- Beban Hidup (LL): beban sementara seperti orang, perabot, kendaraan, atau barang.
- Beban Lingkungan: termasuk beban angin untuk bangunan tinggi dan beban gempa di wilayah rawan seismik. Jenis beban juga memengaruhi kebutuhan wiremesh. Misalnya, beban dinamis dari kendaraan atau mesin berat bisa menuntut wiremesh berdiameter lebih besar, spasi lebih rapat, atau tipe ulir agar ikatannya lebih kuat dengan beton. Untuk proyek kompleks, konsultasi dengan insinyur struktur sangat disarankan agar pemilihan benar-benar sesuai analisis beban.
- Pilih Wiremesh Berstandar SNI
Gunakan wiremesh yang memenuhi SNI 07-0663-1995.- Diameter Full: Wiremesh SNI diproduksi dengan diameter sesuai nominal, misalnya M8 mendekati 8 mm. Produk non-SNI seringkali lebih kecil (7.2–7.5 mm), sehingga luas penampang baja berkurang dan kekuatannya pun menurun.
- Kualitas Baja & Las: Wiremesh SNI menggunakan baja mutu U-50 dengan tegangan leleh ±490 MPa, kuat tarik ±540 MPa, dan kualitas las yang terjamin. Hal ini memastikan wiremesh mampu menyalurkan beban sesuai desain.
- Perhatikan Jenis dan Ukuran Wiremesh
Sesuaikan dengan kebutuhan konstruksi. Misalnya, M6 cocok untuk pelat lantai ringan, sedangkan M8 lebih tepat untuk pelat dengan beban lebih besar.- M6: diameter 6 mm, berat lembar ±34.7 kg, ukuran jaring standar 150×150 mm.
- M8: diameter 8 mm, berat lembar ±61.8 kg, ukuran jaring standar 150×150 mm (umumnya tidak tersedia dalam rol).
- Beli dari Distributor Terpercaya
Pastikan membeli dari penyedia resmi yang menjual produk ber-SNI agar kualitas dan keamanan jangka panjang tetap terjamin
Kesalahan dalam Memilih Ukuran Wiremesh
Selain memahami perbedaan M6 dan M8, penting juga untuk mengetahui kesalahan umum yang sering dilakukan dalam menggunakan wiremesh. Hal-hal sepele ini bisa berdampak serius terhadap kekuatan dan keamanan struktur bangunan.
- Memilih diameter kawat yang terlalu kecil
Kesalahan pertama yang sering terjadi adalah memilih diameter kawat yang lebih kecil dari kebutuhan beban. Misalnya, menggunakan M5 padahal struktur sebenarnya membutuhkan M8. Kondisi ini membuat beton lebih mudah retak, pelat lantai melendut, bahkan berisiko mengalami kegagalan struktur. Untuk mencegahnya, analisis beban harus dilakukan dengan benar dan pemilihan ukuran wiremesh sebaiknya mengikuti rekomendasi teknis atau hasil konsultasi dengan ahli struktur. - Mengabaikan standar SNI demi harga murah
Banyak proyek tergoda menggunakan wiremesh non-SNI karena harganya lebih murah. Padahal, diameter kawat pada produk non-SNI sering lebih kecil dari nominal dan kualitas las antar kawat tidak terjamin. Akibatnya, kekuatan wiremesh jauh berkurang dari yang seharusnya. Inilah sebabnya memilih wiremesh berlabel SNI 07-0663-1995 jauh lebih aman, karena kualitas, kekuatan, dan daya tahannya sudah sesuai standar yang berlaku. - Salah menghitung jumlah lembar
Kesalahan lain adalah kurang cermat menghitung jumlah lembar wiremesh yang dibutuhkan. Kekurangan material bisa membuat pekerjaan terhenti, sementara kelebihan material justru membuat biaya terbuang percuma. Oleh karena itu, perhitungan luas area harus dilakukan secara detail sejak awal, termasuk memperhitungkan kebutuhan overlap antar sambungan dan potensi waste material. - Pemasangan yang tidak sesuai standar teknis
Sering kali pemasangan wiremesh dilakukan secara asal, misalnya dengan overlap terlalu pendek, selimut beton terlalu tipis, atau bahkan meletakkan wiremesh langsung di atas tanah. Hal seperti ini membuat wiremesh lebih cepat berkarat dan tidak berfungsi optimal sebagai tulangan. Cara terbaik adalah memastikan overlap sesuai standar, selimut beton cukup tebal, dan wiremesh terpasang pada posisi yang benar. Selain itu, kondisi material yang digunakan juga harus diperhatikan, pastikan tidak berkarat parah, tidak bengkok, dan sambungan las masih kuat. - Kurangnya quality control
Banyak kesalahan di lapangan sebenarnya berawal dari kurangnya pemahaman teknis atau keinginan menekan biaya proyek secara berlebihan. Padahal, kualitas material dan cara pemasangan yang benar sangat berdampak bagi keamanan bangunan jangka panjang. Melakukan quality control sejak tahap pembelian hingga instalasi sangat penting agar hasil pekerjaan sesuai dengan standar yang aman dan tahan lama

Utamakan wiremesh ber-SNI agar struktur lebih aman dan tahan lama.
Pilih Wiremesh Berkualitas di Wira Mas Indobangun
Kesimpulan dari artikel ini adalah perbedaan wiremesh M6 dan M8 yang terletak pada ukuran, kekuatan, bobot, fleksibilitas, biaya, dan penggunaannya. Setelah kamu memahami artikel ini diharapkan kamu bisa menentukan jenis wiremesh mana yang paling cocok untuk proyekmu, baik hunian maupun konstruksi berskala besar. Jangan lupa juga memastikan produk yang kamu beli berkualitas dan sesuai standar SNI.
Jika kamu sedang mencari supplier terpercaya, Wira Mas Indobangun bisa jadi pilihan terbaik. Sebagai penyedia besi baja dan fitting pipa, Wira Mas Indobangun menawarkan produk lengkap mulai dari wiremesh M6 dan M8, baja profil, besi beton, pipa besi, pipa stainless, hingga fitting pipa. Dengan kualitas terjamin, potongan presisi, dan layanan antar, semua kebutuhan konstruksi bisa terpenuhi dengan mudah.
Hubungi Wira Mas Indobangun sekarang dan pastikan proyekmu menggunakan material terbaik yang tahan lama dan berkualitas tinggi!